Senin, 03 Mei 2010

CATATAN SANG PEMIMPI (KADER "HH")


Sekalipun sudah terpuruk, optimis rekonstruksi gerakan Kader HMI yang akan memimpin rakyat dalam mendorong Terbinanya insane akademis, pencipta, pengabdi, bernafaskan islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT masih tetap ada. Optimisme ini bukan hanya karena prinsip "jangan pernah menyerah untuk membuat perubahan" tetapi lebih kepada dasar pemikiran bahwa selalu ada cara dan celah untuk membangunkan "naga tertidur". Pemikiran ini didasarkan pada pemikiran bahwa masih ada Kader-kader yang resah dan muak atas kondisi kekinian serta siap berkorban demi pencapaian tujuan luhur bangsa ini.
Kalaupun belakangan ini, gerakan tersebut terkesan impoten dalam memimpin perubahan, ini dikarenakan adanya beberapa kelemahan, yaitu: (1) minimnya pemahaman idiologi dan kapasitas diri dari aktor pergerakan, (2) paradigma gerakan yang tidak berbasis kekinian, (3) terminologi naga dan shincan, (4) terkungkung dalam sekat gerakan sosial. Sehingga Perjuangan HMI Cabang Limboto,disaat kami masuk HMI, saat itu hingga sekarang merupakan suatu tantangan tersendiri yang memiliki cerita yang mengasikkan, penuh suka maupun duka. Sungguh perjalanan yang memiliki arti tersendiri buat saya, dalam mengenal kehidupan dunia kampus dan bisa mengenal dunia luar seutuhnya. Banyak hal yang telah saya peroleh sabagai kader HMI dan sebenarnya masih banyak pula yang harus saya pelajari dengan keterbatasan ilmu, waktu dan umur kelak saya dipanggil kembali untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatan di dunia ini.
Dalam perjuangan sebagai mahasiswa dan anggota HMI hingga saat ini, saya melihat khususnya dunia pendidikan kampus dan pendidikan HMI sebagai kampus alternative di Limboto, tak banyak memberikan konstribusi penting bagi daerah dan masyarakatnya. Sebenarnya banyak ide-ide yang ingin dilaksanakan, namun segala hambatan & rintangan selalu saja menghadang ketika kami menginginkan suatu tatanan kecil dalam masyarakat HMI dan masyarakat kampus untuk berbuat yang terbaik sebagaimana yang diharapkan dari Konstitusi HMI.
Sebuah kalimat yang pernah disampaikan oleh beberapa senior, bahwa “Jadilah kalian sebagai pribadi kalian sendiri, jangan pernah mendikte apa yang pernah diperagakan orang lain. Karena sesungguhnya kalian memiliki karakter yang berbeda-beda, tetapi memiliki tujuan yang satu”. Hal inilah yang menjadikan kami, kader HMI disetiap angkatan menjadi lebih percaya diri dalam mempelajari arti kehidupan yang sesungguhnya, hingga sampai saat ini kami pun masih bersama dan ada juga yang telah selesai dari studinya.
Tak terasa, dalam kurun waktu Tiga Tahun kami ber-HMI, cukup banyak tantangan dan hambatan yang dirasakan oleh SAYA selaku kader HMI. Tulisan berikut ini berupaya untuk menceritakan secara singkat perjalanan Kami sebagai kader.
Penggalan-penggalan cerita singkat, dimulai dari pelaksanaan Latihan Kader selama ini selalu saja ada kisahnya, baik itu suka maupun duka. Dari susahnya menyiapkan kegiatan, mencari sesuap nasi untuk peserta tranning, mempersiapkan administrasi, pelaksanaannya hingga gangguan makhluk halus maupun makluk nyata selalu membawa kenangan tersendiri. Mempersiapkan berbagai kegiatan pun sama susahnya, karena dibutuhkan pengorbanan penuh baik itu materi, tenaga hingga aktifitas pribadi bahkan status sebagai pekerja pun ditinggalkan demi menyukseskan agenda-agenda perkaderan HMI. Beberapa kader HMI pun telah menjadi syuhada (lebih memilih HMI) dalam perjuangan tersebut.
Tak hanya gangguan yang sebatas hal-hal tehnis, namun gangguan yang menggunakan kekuatan eksternal pun pernah kami hadapi. Segala bentuk pengancaman, baik pribadi saya maupun organisasi ini telah kami terima, dari dinamika internal kampus hingga eksternal kampus menjadi kenangan tersendiri buat saya dan rekan-rekan seperjuangan. Beberapa kader HMI pun telah merasakan nikmatnya tinggal di balik jeruji besi karena persoalan internal kampus bahkan karena membantu menyuarakan aspirasi masyarakat. Semua itu dilakukan dengan semangat pemikiran kader-kader HMI sebagai insan pemikir (Ulil Albab).
Ada beberapa catatan penting, yang saya ingin beritahukan kepada setiap kader HMI baik pemegang amanah, sebagai yunior, senior dan juga kalangan alumni. Tatanan perkaderan,ketertarikan ber-HMI haruslah kita benahi bersama, berarti dibutuhkan pengorbanan. Jadikan organisasi ini sebagai alat untuk mencapai tujuan HMI (tetapi Tujuan keumatan dan kebangsaan). Jangan pernah mencampuri urusan pribadi ataupun kelompok-kelompok di dalam HMI dalam melangsungkan setiap perjuangan perkaderan HMI. Jangan pernah alumni sekalipun KAHMI dalam mengintervensi, kalau saran dan masukan yang baik untuk umat dan bangsa, maka kami akan menerima. Kita harus duduk bersama melakukan kajian, diskusi atau apapun bentuk pertemuan lainnya dalam menetapkan format perkaderan HMI Cabang Limboto,memberikan hal-hal yang membuat ketertarikan lagi bagi kader-kader “Liar” seperti apa dan bagaimana?, Dengan begitu, Insya Allah kita akan melewati setiap perjuangan dengan hikmat.
Jayalah HMI ku, jayalah Indonesia ku…Jayalah kampusku
Yakin Usaha Sampai…
Tulisan ini aku dedikasikan buat Almamater Hijau Hitam ku…
(Maafkan aku, tak ada maksud untuk melukai mu…)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar